Tampilkan postingan dengan label Nasabah Idolaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nasabah Idolaku. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Agustus 2008

Nasabah Idolaku

"Selamat pagi mbak ini saya mau ngecek saldo rekening PT SAE " begitulah 
pertanyaan yang sering dilontarkan oleh nasabahku ini, sebut saja namanya yudhi. 
Karena sering bertemu baik di telepon maupun saat dia ke bank aku menjadi akrab 
juga dengannya. Dengan penampilannya yang kalem sebagai seorang 
wiraswastawan muda cukup menggetarkan hati juga bila melihat senyumnya, namun 
sering timbul keraguan untuk menyapanya lebih jauh melihat wajahnya yang 
kelihatan kurang suka bercanda dan lebih banyak berbicara serius setiap bertemu
Sampai suatu hari ketika pulang kerja menunggu taxi sebuah mobil cherokee 
mendekatiku ternyata isinya adalah pak yudhi, menawarkan apakah aku mau kalau 
dia antar pulang. Benar-benar kesempatan untuk mendekatinya karena kutahu dia 
belum ada yang memiliki.  
 
Singkat kata dalam perjalanan ternyata pak yudhi ini memiliki selera humor yang 
tinggi aku sampai terpingkal-pingkal mendengarnya. Di perjalanan yudhi (demikian 
ia ingin dipanggil) mengajak untuk makan malam dahulu aku iyakan saja tapi karena 
capai aku mohon diantar pulang dulu untuk mandi.  
 
Sampai dirumah kos kupersilahkan yudhi untuk duduk di ruang depan (rumah kosku 
mirip apartemen) selagi aku mandi alangkah kagetnya ternyata aku lupa membawa 
handuk yang ku jemur diteras depan, sedangkan pakaianku sudah kurendam di 
ember. Dengan terpaksa aku memanggil yudhi untuk minta tolong mengambilkan 
handuk didepan. Dengan tangan gemetar kusambut handuk yang diberikannya, 
namun aku tak sanggup untuk menutup pintu kamar mandi demi melihat pandangan 
matanya yang begitu mempesona, tanpa sadar aku telah berdiri telanjang 
didepannya. Agaknya yudhi ini tipe lelaki berpengalaman yang tahu cara 
memanfaatkan situasi, ditariknya tanganku dan dipeluknya tubuh telanjangku yang 
masih basah, diciumnya bibirku hingga lumat.  
"Akkhh..."aku mengelinjang kegelian, karena nikmatnya aku sudah tidak sadar 
dalam keadaan telanjang. Diremas-remasnya payudaraku walaupun tidak terlalu 
besar namun menimbulkan kegelian dan kenikmatan tersendiri bagiku. Dengan 
cepat yudhi membuka pakaiannya dan dengan wajah memerah aku pandang 
kontolnya yang besar dan panjang itu. terus terang aku bukan pertama ini melihat 
punyanya lelaki, tapi milik yudhi beda benar dengan milik yayak pacarku di kota lain. 
Tidak tahan aku remas-remas batang kontol dan bijinya, kulihat yudhi memejamkan 
mata sambil berdesis "aahhh...teruskan nissa.. terus", desah yudhi sambil tangannya 
turun mempermainkan memekku yang sudah mulai terasa basah. "  
 
Kita dikamar saja yuk biar lebih enak" ajakku. Aku diangkat kedalam kamar tidurku 
dan dibaringkannya aku di dipan. yudhi mulai menjilati seluruh tubuhku sambil 
memuji tubuhku yang putih bersih. Betapa menyenangkan dan nikmatnya. Yudhi 
nasabah idolaku kini sedang sibuk menjilati seluruh tubuh telanjangku "....ohh 
teruskan yud..teruskan". 
 
Tiba-tiba dia menghentikan jilatannya dan berdiri menyodorkan kontolnya, "ayo 
nissa kamu isap dong kita 69 sekarang". Mulanya agak kagok juga aku isap kontol 
yang besar itu, tapi lama-lama enak juga,sementara aku merasakan kegelian yang 
amat sangat dari bagian memekku yang sibuk dijilati oleh yudhi. Setelah sekian 
lama yudhi membalikkan tubuhku, dia mulai mengarakan kontolnya ke memekku, 
sambil berbisik dia meminta ijinku "nis aku masukkan yach", aku yang sudah tak 
tahan lagi dengan jilatannya hanya bisa menggangguk, bless kontol yang besar itu 
masuk ke memekku, "akhhh yud pelan.. sakit", karena lama sekali aku tidak pernah 
berhubungan dengan pacarku rasanya sakit sekali. Namun dengan tanpa belas 
kasihan si yudhi malah memasukkan seluruh kontolnya hingga amblas, "akhhh...." 
aku merasakan sakit yang luar biasa namun kenikmatan yang ada mengalahkan rasa 
sakitku, apalagi aku mulai merasa memekku terasa basah sehingga melicinkan jalan 
kontolnya yudhi.  
"Terusin yud..akhhh..uuhhhhh.." desisku berulang ulang. Dengan bengis si wajah 
dingin ini mengentot memekku..Tiba-tiba aku merasa ingin kencing rupanya aku 
sudah hampir mencapai puncak aku cakar punggung si yudhi sambil melenguh keras 
"yuuuuuudddddddd...akhhhhhh" banjir terasa di memekku... Si yudhi meminta aku 
menungging dengan gaya doggy style aku dientotnya lagi dari belakang sampai aku 
mengalami orgasme yang kedua kalinya ternyata si yudhi masih kuat dan belum 
menampakkan akan berhenti, terus terang aku sudah capek namun karena 
kenikmatan yang aku rasakan si yudhi ini mencoba dengan berbagai cara, setelah 
hampir selama satu jam dia mengentot memekku barulah dia berbisik ayo kita 
keluarkan bersama "akhh..uhhhh", yudhi mulai mempercepat genjotannya akupun 
dengan tanpa sadar ikut bergoyang dengan cepat mengikuti iramanya..kulihat yudhi 
memelukku dengan erat dan menciumu lobang telingaku dan mempermainkan 
lidahnya ohhhh geli dan nikmat rasanya yudhi semakin mempererat pelukannya 
"ahhhh nissss...."  
"yudddhh......" kurasakan di memekku mengalir cairan hangat ternyata yudhi sudah 
mencapai puncaknya dan saat bersamaan kurasakan sesuatu yang tidak dapat 
kutahan lagi dari memekku kucoba untuk kutahan namun tak bisa aku ikut muncrat 
dan mengeluarkan bunyi seperti orang kentut..ehhh si yudhi malah nambah terus 
goyangannya "akhhhhhhhh..." kami berpelukan dan rebah bersama. 
 
Akhirnya kami sampai lupa makan malam itu sampai pagi kami melakukannya 
sampai lima kali dan aku mengalami orgasme berkali-kali. Esok paginya dengan 
wajah lesu aku pergi kekantor dan telepon berdering "hallo bisa tanya saldo rekening 
mbak ?", "Rekening perusahaan apa ?" kutanyakan, dijawab "rekening saldo 
semalam" ternyata diseberang sana si yudhi menelepon. demikian akhirnya hampir 
setiap ada kesempatan pasti kami lalui dengan ngesek di kamar mandi kantor-ku 
bekerja, di mobil, di pantai, dll. 
  Sekian dulu kisahku...