Sabtu, 30 Agustus 2008

Pengalaman Pertamaku

Perkenalkan, sebut saja namaku Natalia atau lebih akrab dipanggil dengan Lia saja. 
Saat ini aku kuliah di universitas swasta terkemuka di Surabaya, aku mengambil 
jurusan perhotelan dengan alasan karena di masa yang akan datang pariwisatalah 
yang akan menjadi primadona  
pengembangan industri di dunia. Saat ini aku baru semester dua, jadi masih lama 
aku lulusnya. Aku berasal dari pulau Kalimantan tepatnya di Banjarmasin. Sejak 
masa kanak-kanak hingga masa remaja/SMU aku habiskan di Banjarmasin. Karena 
itu ketika ortuku memperbolehkan aku kuliah di Surabaya, akupun tak menolak 
bahkan kegirangan. Karena aku  
jauh dari orang tua, maka aku pun mencoba hidup mandiri, apalagi kiriman uang 
dari ortuku sering lambat + sering kurang, dibandingkan kebutuhan hidupku sehari-
hari di Surabaya ini. Oh yah, aku sampai lupa memperkenalkan ciri-ciri fisikku. Aku 
bertinggi 170 cm berberat 50 kg, mungkin bisa dibilang aku ini cukup kurus. Aku 
memiliki rambut yang panjang hingga ke pinggang, dan aku suka sekali dengan 
rambut yang berponi, sehingga kubiarkan saja poniku menutupi dahiku. Teman-
temanku bilang wajahku ini mirip dengan Charlie Yeung, cuma saja Charlie Yeung 
tidak berponi sedangkan aku berponi. Menurut temanku aku juga punya ukuran 
buah dada dan pantat yang cukup besar dan berisi. Apalagi aku rajin sit up sesudah 
dan sebelum tidur, juga sering ikut fitness di salah satu tempat fitness terkemuka di 
kota Surabaya. 
 
Jadi tak aneh bila bentuk tubuhku dari atas hingga bawah padat dan  
berisi. 
Walaupun aku hanya memakai bikini saja, tak terlihat lemak-lemak yang 
bergelantungan di tubuhku. Jadi bisa dibilang aku ini memiliki bentuk tubuh yang 
mirip dengan Britney Spears, yaitu buah dada dan pantat yang cukup besar dan full 
berisi. 
 
Sebenarnya sejak SMA aku udah pacaran sama teman sesekolah, tapi kenapa kok 
aku ini tidak ada yang cocok dengan mereka, mungkin mereka tidak sebanding 
denganku kali yah...he... he... he... he... dan yang lebih penting lagi mereka tidak 
kaya raya. 
 
Saat ini aku merasakan betapa jauhnya kehidupan di Banjarmasin dengan di 
Surabaya, di Banjarmasin aku tak pernah melihat film semi apalagi film biru, 
sementara di Surabaya di hampir persewaan vcd selalu ada saja vcd porno, 
bayangkan sewa vcd porno di Banjarmasin, mau pinjam vcd bersih saja sulitnya 
setengah mati, kalau tidak jarang, yah filmnya keluar, hingga satu-dua bulan baru 
dapat. 
 
Kalau aku pinjam sih, kalau tidak pinjam teman sesama cewek yah pinjam sama 
mbaknya yang jaga kalau persewaannya sepi donk. Kalau sampai ada cowok yang 
tahu aku pinjam vcd kan bisa beraba, yah nggak? 
Singkat kata, karena aku sering kekurangan uang, untuk biaya sehari- hari sering 
kurang cukup, apalagi kebiasaanku yang sering ke diskotik dan mengkonsumsi 
narkoba, dan sering ke luar kota seperti Tretes dll, dan shopping. Akhirnya aku 
mendapatkan kerjaan part time sebagai SPG di pameran perhiasan yang diadakan si 
Surabaya, baru-baru ini. Lumayan juga penghasilan hanya jaga dan melayani 
pembeli pendapatannya cukup untuk pergi ke diskotik dll. 
 
Pada hari kedua aku kerja di pameran, akhirnya ada juga seorang cowok yang cukup 
ganteng, berkacamata, rambutnya disisir ke kanan dan rapi sekali. Dan tingginya 
pun cukup tinggi sekitar 172 cm-an dan kira-kira beratnya 72 kg. dia juga cukup 
kekar dibandingkan dengan cowok-cowok lain yang pernah kukenal. Menurutku dia 
itu cukup terpelajar dan kaya  
raya, soalnya di ke sana dengan teman-temannya dan melihat-lihat perhiasan yang 
dipajang disana. Akhirnya kamipun berkenalan dan dia menyebut namanya sebagai 
Budi. Tetapi ternyata di balik sikap dan penampilannya yang terpelajar itu, ternyata 
dia adalah orang yang  
keras dan terlebih lagi dia adalah seorang karateka pemegang sabuk coklat salah 
satu perguruan karate terkemuka di Indonesia, itu setelah aku bertanya kepadanya 
kenapa tangannya banyak yang kapalan, dan yang lebih penting lagi dia itu kelihatan 
kalau kaya sekali, pas sudah orangnya cukup ganteng, tinggi, kekar, jago berkelahi 
dan yang paling penting adalah KAYA. 
 
Singkat kata akhirnya dia menawariku untuk mengantarku pulang, entah kenapa 
padahal itu adalah pertemuanku yang pertama dengannya, tapi justru aku tak bisa 
menolak tawaran itu. Dan diapun menunggu hingga pameran perhiasan itu selesai. 
 
Akhirnya akupun diantar dengan mobil sedannya, tetapi sebelumnya dia mengajakku 
dinner di restoran yang mahal sekali di dekat plaza yang dikenal sebagai tempat 
kalangan atas belanja. Bahkan sebelumnya akupun tak pernah bermimpi bisa makan 
di restoran tersebut. Akhirnya akupun pulang juga. 
 
Pameran telah usia dan diapun telah menjadi sopir dan bodyguardku karena dia 
sering menjemput dan mengantarku pulang. Akhirnya suatu malam diapun 
mengajakku pergi ke butik pakaiannya yang terletak di jalan yang ramai sekali. Kami 
tiba kira-kira setengah jam sebelum  
butik itu tutup. 
"Bud, tokonya akan mau tutup, nggak papa ta'?" 
"Nggak papa, wong aku yang punya kok, biar tokonya tutup nanti kan ada  
aku, kamu tenang saja." 
 
Diapun memperbolehkanku untuk memilih baju apa yang kusuka. Akhirnya akupun 
memilih-milih baju, yang hingga akhirnya butik itu pun tutup, karena dia adalah 
pemiliknya maka selain aku dan dia semuanya dia minta untuk keluar semua. 
Termasuk satpam yang menjaga di depan pintu masuk. Hingga akhirnya akupun 
menemukan dua buah baju yang tampaknya seksi dan aku segera mencobanya di 
butik sepi yang tinggal dua orang itu saja. 
 
Di dalam kamar pas, akupun mulai melepas kaus ketatku. Lalu akupun mulai 
menurunkan slerekan celana panjang putih ketatku, kemudian akupun menaruhnya 
di gantungan pakaian. Dan selanjutnya, aku hanya mengenakan BH dan celana 
dalam saja, yang ternyata secara tiba-tiba kunci kamar kosku jatuh keluar kamar 
pas. Akupun mencoba mengambilnya dan saat aku membungkukkan badan dan 
menjulurkan tanganku keluar, ternyata dia sudah mengambilkan kunci itu dan 
berjongkok sambil menyodorkan kunci itu padaku. Karena aku membungkuk maka 
diapun dapat melihat buah dadaku yang hanya ditutupi oleh BH itu saja.  
 
Mukakupun menjadi merah, dan aku merasakan bahwa darahku mulai berdesir dan 
jantungku yang berdegup lebih kerasnya, dan Budi dengan tenangnya memegang 
tanganku lalu meletakkan kunci itu pada tanganku. Lalu tangan Budi itu terus 
menjelajahi tanganku naik ke lengan dan sampailah di pundakku, akhirnya kunci itu 
pun lepas lagi dari tanganku. Lalu tangan kiri Budi segera memegang pundakku yang 
satunya. Dan dengan pelan- pelan dia mengajakku berdiri. Akhirnya akupun 
berhadap-hadapan dengannya. Kemudian dia masuk ke dalam kamar pas yang 
hanya ditutupi oleh kain itu saja. Di dalam kamar pas itu dia memegang tanganku 
dan meletakkannya di depan slerekan celananya. Hingga aku merasakan bahwa Mr. 
P-nya telah mengeras. Lalu tangannya mulai mencoba melepas BHku dan akhirnya 
lepaslah BHku hingga dia dapat melihat buah dadaku, lalu diapun mulai menciumi 
pipiku dan mulai mencium bibirku, akhirnya akupun mulai bernafsu membalas 
ciuman bibirnya. Sesuai dengan yang aku lihat di film biru, jadi aku praktekkan apa 
yang kulihat di film biru. 
 
Sesaat kemudian dia melepaskan ciumannya dan kemudian segera turun perlahan-
lahan sambil menjilati kulitku, menuju ke arah puting buah dadaku yang sebelah 
kanan, dan kemudian dia segera mengulumnya.  
"Ahhhhhhhhhhhh..." erangku ketika dia mengulum putting susuku, dan kemudian dia 
ganti ke putting susuku yang kiri dan: cruut; terdengar suara kulumannya, sambil 
tangannya meremas-remas susuku yang satunya. 
 
Kutengadahkan kepalaku melihat la ngit-langit butik itu, sambil terus berdesah. Ah 
nikmatnya malam ini. Kemudian kurasakan bibirnya terus menjilati kulitku dan 
kemudian terus turun kebawah menuju ke pusarku dan kemudian terus turun ke 
celana dalamku dan sedetik kemudian kurasakan bahwa dia telah menarik tali celana 
dalamku dengan giginya. 
 
Kemudian dengan giginya tersebut dia mulai mencoba untuk memelorotkan celana 
dalamku dengan pelan-pelan ke arah bawah dan kemudian tangannya membantu 
dengan menarik tali celana dalamku yang di berada di pantatku turun kebawah, 
slowly but sure. Dan kemudian tanpa terasa celana dalamku sudah mendekati lutut 
dan kemudian dia melepaskan gigitannya,  
ganti dengan mulai menjilati Miss V-ku, slowly, slowly and slowly, hingga "Slruuupp" 
terdengar suaranya saat dia menjilati Miss V-ku sambil dengan perlahan-lahan dia 
gunakan kedua tangannya memelorotkan celana dalamku dan kemudian aku segera 
meresponnya dengan mengangkat sebelah kakiku yang kanan naik keatas sehingga 
sebagian celana dalamku sudah lepas, dan kemudian diikuti dengan kakiku yang 
lainnya dan kemudian; lepaslah celana dalamku. 
"Oh, my God..." ternyata aku sudah bugil, dan hanya mengenakan sepatu  
hak tinggi ku saja, sementara Budi masih lengkap dengan pakaiannya dan  
bahkan dengan sepatunya. 
"Celaka, apa yang terjadi," pikirku, sementara dia masih menjilati  
Miss V-ku dan kedua tangannya sudah meremas-remas pantatku. 
Kemudian akupun mulai mundur dan dia tampak kaget, dan ternyata dengan  
sigapnya dia kemudian berdiri dan memelukku sambil tangan yang satunya  
memeluk pinggangku dan yang satunya lagi memeluk bahuku. Dan mulutnya  
kembali terbuka dan mengulum lidahku yang memang telah kusodorkan  
keluar dari mulutku.  
"Braaakkk..." tiba-tiba dia mendorongku kebelakang. 
"Celaka..., kenapa tiba-tiba dia mendorongku ke belakang?" pikirku. 
"Kenapa ini?"lanjutku. 
 
Ternyata dia segera memegang kedua bahuku dan memaksaku untuk turun ke 
bawah untuk berlutut. Akhirnya akupun berlutut dan kemudian dia maju, 
menetapkan Mr. P-nya ke mukaku dan sesaat kemudian dia mulai menggesek-
  gesekan Mr. P-nya yang masih terbungkus celana panjangnya. 
Segera aku meresponnya dengan menjilati celana panjangnya itu, dekat dengan 
slerekannya itu, hingga basah. 
 
Dan kemudian dengan ragu-ragu akupun mulai membuka celana panjangnya itu --
sesuai dengan yang kau pelajari di film biru itu-- kemudian akupun memelorotkan 
celana panjangnya itu dan kemudian dilanjutkan dengan memelorotkan celana 
dalamnya yang bewarna putih bersih itu, dan kemudian mukaku segera disambut 
dengan Mr. P-nya yang sudah keluar tegak dari sangkarnya dan keras sekali. 
 
Kemudian dia memegang Mr. P-nya dan kemudian dia menggesek-gesekkan Mr. P-
nya itu ke bibirku yang terkatup rapat-rapat dan sesaat kemudian dengan ekspresi 
dinginnya dia kemudian memaksa Mr. P-nya untuk masuk kemulutku dan kubalas 
dengan menerima Mr. P-nya ke dalam mulutku --lagi-lagi seperti yang kupelajari di 
film biru-- dan segera aku mengulumnya, kemudian dia segera menjambak rambut 
indahku dan kemudian dengan segera dia menggerakkan Mr. P-nya maju-mundur, 
slowly..  
Slowly... slowly... and slowly. Kututup rapat-rapat mataku....  
Kurasakan Mr. P-nya yang keras, padat dan berisi. Terus kurasakan Mr. P-nya yang 
kenyal-kenyal. Sambil tanganku memegang buah zakarnya sedang yang satunya 
meremas pantatnya. Sambil kugigit-gigit Mr. P-nya dan tampak kulihat bahwa di 
begitu menikmati. Akupun menikmati Mr. P- nya apalagi ketika Mr. P-nya 
menjangkau tenggorokanku dan ketika  
hidungku menempel ke bulu kemaluannya, dan ketika aku mencium bau Mr. P-nya 
dan ketika aku melepaskan Mr. P-nya dan kemudian bergantian mengulum buah 
zakarnya pertama yang sebelah kanannya dan kemudian kulanjutkan lagi mengulum 
Mr. P-nya dan kemudian kulepaskan lagi dan kukulum buah zakarnya yang sebelah 
kirinya. Dan kukulum lagi Mr. P-nya kunikmati sekali lagi Mr. P-nya, sambil 
mengambil kesempatan tanganku yang meremas pantatnya kupindah dan kucabut 
sehelai rambut kemaluannya.  
Dan "Oucchhh..." teriaknya yang kemudian tidak ada respon lagi dari  
nya. 
 
Kulihat apakah dia tetapi menikmati dan ternyata dia tetapi menikmatinya. 
 
Akhirnya kira-kira lima menitan aku merasakan Mr. P-nya sebelum kemudian dia 
mengeluarkan Mr. P-nya dan dengan cepatnya dia sudah melepaskan semua 
pakaiannya. Dan kulihat semua bentuk Tubuhnya, dan ternyata Tubuhnya memang 
benar- benar bagus, perutnya kecil, Dadanya bidang, dan..... 
 
Kemudian kami yang sudah berbugil ria, kemudian dengan segera dia memutar 
tubuhku kebelakang, sehingga kami berada dalam satu arah dan menghadap ke 
arah cermin yang ada di kamar pas tersebut, dan kemudian dengan Mr. P-nya dia 
gesek-gesekkan ke Miss V-ku yang bagian bawah. 
 
Sambil dia kemudian menyibakkan rambutku kearah kanan semua dan kurespon 
dengan membantunya menyibakkan semua rambutku ke arah kanan semua, dan 
kemudian dia segera menjilati telingaku sebelah kiri, mengenai anting-antingku dan 
hingga kedalam ruang telingaku, sambil kedua tangannya meremas-remas susuku.  
 
Akupun segera meresponnya dengan menggoyang-goyangkan tubuhku kearah 
kanan dan kiri. 
Sementara itu Budi mulai menjilati bagian leherku dan kemudian ganti menjilati 
telinga kananku. 
 
Yang secara tiba-tiba aku segera melepaskan diri dari pelukannya dan kemudian aku 
berlari keluar dari kamar pas, menuju kearah patung model yang tak jauh dari 
kamar pas tersebut sambil mengerling nakal ke arahnya dan kemudian dia pun 
segera berlari mengejar diriku. Kemudian aku berlari menuju ke arah patung yang 
lain dan secara sengaja aku menjatuhkan diriku sehingga aku dalam posisi 
merangkak dan kemudian aku merambat perlahan-lahan, sehingga dengan mudah 
diapun dapat menyusulku. 
 
Kemudian dia mengelus-ngelus pantatku dan kemudian dia mencoba memasukkan 
Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku, tetapi dengan segera pula aku merangkak dengan 
cepat hingga berhasil menjauhi sekitar satu meter dari nya dan kemudian dia lagi-
lagi mengejarku dan akhirnya kedua tangannya berhasil memegang pinggangku, 
dimana posisiku yang dalam keadaan merangkak tadi. 
 
Kemudian tanpa menunggu lagi dia, dengan segera memasukkan Mr. P-nya ke 
dalam Miss V-ku sehingga. "Ahhhhh..."teriakku. 
Dia menggesek-gesekkan Mr. P-nya, tapi......... 
Ternyata tidak sesakit yang dikatakan teman-teman cewekku. 
"They are fooling me; it's not hurt like they said," I said. 
Tetapi tiba-tiba..... 
"AHHHHHHHHHHHH...." 
Oh yes, this is realty. It's hurt; maybe he warned his Mr. P-nya  
before. 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
And show time is begin. 
Dia mulai mengesek-gesekkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku dan kedua  
tangannya meremas-remas kedua susuku. Jadilah aku bergaya seperti  
anjing. 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
Teriakku sementara dia terus menerus menggesek-gesekkan Mr. P-nya ke  
dalam Miss V-ku. 
 
Aku merasakan Mr. P-nya masuk kedalam Miss V-ku. 
Benar-benar kurasakan, Mr. P-nya yang keras dan panjang. 
Dan kurasakan rasa sakit yang luar biasa... 
Dan kurasakan selaput daraku yang telah tersobek karena Mr. P-nya, hal  
itu benar-benar kurasakan, ketika aku merasakan ada cairan kental yang  
keluar merambat melalui selangkanganku. 
Ketika aku merasakan adanya cairan kental yang merambat melalui  
pangkal pahaku. 
"Oh, my God, I'm not virgin again" teriakku dalam hati. 
Tapi ketika kenikmatan yang tiada tara itu, akupun mengabaikannya. Tetapi rasa 
sakit yang bercampur dengan kenikmatan ketika Mr. P-nya yang keras dan panjang 
memasuki Miss V-ku, walaupun aku tidak menutup rapat kedua kakiku-karena aku 
dalam posisi mengkangkang- tetapi aku benar-benar merasakan ketika Mr. P-nya 
berada di Miss V-ku dan kesakitan bercampur kenikmatan yang ada di Miss V-ku 
Kupenjamkan lagi mataku dan kukeraskan teriakanku, dan dia dengan bersemangat 
berteriak "AYO, LEBIH KERAS LAGI TERIAKANNYA!" 
Sambil memukul samping pantat kanan ku dan tangan kirinya tetap meremas 
susuku, dan kemudian dia mengulangi memukul samping pantatku. 
 
Aku benar-benar menikmati Mr. P-nya, benar apa yang dikatakan oleh teman-teman 
cewekku. Bahwa hubungan Mr. P dan Miss V adalah hubungan paling nikmat di 
dunia, dan merupakan hiburan paling menyenangkan di dunia. 
 
Aku benar-benar menikmatinya, ketika Mr. P yang keras dan panjang. Memasuki 
Miss V-ku.  
Ketika Mr. P-nya keluar dari Miss V-ku, kurasakan .... 
Ketika Mr. P-nya masuk ke dalam Miss V-ku, kurasakan Mr. P-nya,  
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh...", oh nikmatnya dunia ini. 
Benar-benar kenikmatan tiada tara, melebihi ineks, megadon, sabu-sabu dan 
narkoba lainnya yang kerap kupakai kala di kos atau di diskotik. 
 
Apalagi ketika dia mengangkat kaki kananku dan kemudian akupun mulai 
merebahkan diriku, menghadap kekanan juga sehingga aku tidur dalam keadaan 
miring dan kaki kananku tetap dia pegang sementara Mr. P-nya masih tetap 
menggosok Miss V-ku dan kemudian, dia mulai menjilati kakiku, walaupun aku 
masih tetap memakai sepatu, aku heran apakah dia tidak mencium bau kakiku atau 
memang dia udah cuek. Belum sempat aku berpikir yang lain. 
 
Tiba tiba dia segera mengeluarkan Mr. P-nya dan kemudian dia membalik tubuhku 
dan kemudian dia segera menaiki tubuhku dan kemudian mendekatkan Mr. P-nya ke 
arah mulutku dan kurespon dengan mengulumnya lagi 
dan....cruuttt...cruuttt..cruutt.. 
Mulutku tersemprot dengan cairan air mani nya dan kurasakan air maninya yang 
hangat. 
Tapi aku tak peduli segera kuhisap air maninya dan kubersihkan sisa- sia air 
maninya yang masih tertinggal di Mr. P-nya, yang masih belum disunat sehingga ada 
sisa-sisa air maninya yang tertinggal di sekitar daerah yang belum disunat. 
 
Setelah dia merasakan telah orgasme dan dia segera mengeluarkan Mr. P- nya dari 
mulutku. 
Dan dengan tenangnya dia memelukku dan kemudian dia sodorkan tangannya ke 
arah mulutku dan segera kukeluarkan air maninya yang kusimpan di dalam mulutku. 
Kuludahkan air maninya, yang ternyata telah bercampur dengan air ludahku dan 
kulihat air maninya yang kental dan bewarna putih seperti shampoo, dan baunya 
yang membuatku menjadi mual. Dan ketika dia mengusapkan air mani itu ke daerah 
sekitar Miss V-ku, aku diam saja, ketika dia mengajakku rebah ke lantai di dalam 
  butik itu. 
Akupun menempelkan kepalaku kearah bahunya. Dan ketika dia berdiri dan menuju 
ke celana panjangnya dan dia mengeluarkan beberapa pil, dan dia dengan tenang 
meminumnya beberapa butir. Sambil berjalan menuju kearah kamar mandi khusus 
karyawan. Dan kemudian dia keluar dari kamar mandi tersebut. Dan mungkin dia 
menggunakan air kran sebagai air minum, tebakku. Dan dia kembali memelukku dan 
tiada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Dan beberapa saat kemudian, aku 
melihat bahwa perlahan-lahan Mr. P-nya mulai membesar lagi dan panjang lagi.  
 
Kemudian dia membalikkan tubuhku dan kemudian kurasakan lubang anusku sakit 
sekali. ASTAGA dia memasukkan Mr. P-nya ke dalam lubang anusku. 
OHHHHHH...SAKIT SEKALI... LEBIH SAKIT DARIPADA SAAT DIA MEMASUKKAN Mr.  
P-NYA KEDALAM MISS V-KU. 
 
Sementara aku mengerang kesakitan dia tanpa memperdulikan kesakitan ku dia 
terus maju mundurkan Mr. P-nya semakin cepat sehingga aku semakin sakit saja. 
Dan untunglah dia hanya melakukan nya kurang dari semenit, mungkin dia 
merasakan betapa sakitnya lubang anusku ketika dia memasukinya. 
 
Sungguh sama sekali tidak ada kenikmatan sama sekali, yang ada hanyalah rasa 
sakit luar biasa. Benar-benar luar biasa. Sehingga akupun mengeluarkan air mata 
menandakan bahwa aku benar-benar kesakitan. 
 
Bahkan sempat terpikir olehku bahwa bintang film porno itu mungkin sakit sekali 
ketika dimasuki oleh Mr. P lawan mainnya. 
 
Dan belum sempat aku berpikir lagi dia sudah mengajakku berdiri dan kemudian dia 
memasukkan Mr. P-nya ke dalam Miss V-ku lagi dan kemudian dia mengangkat kaki 
kananku dia rangkulkan kearah kepalanya dan begitu pula dengan kakiku yang 
satunya. 
 
Jadilah kedua kakiku mengapit kepalanya sementara tanganku memegang 
lengannya, dan kedua tangannya memegang kedua pantatku. Sementara itu Mr. P-
nya terus digesek-gesekkan ke dalam Miss V-ku. 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
Teriakku, aku lagi-lagi menikmati Mr. P-nya yang keras, panjang, ketika Mr. P-nya 
mencapai ujung Miss V-ku, ketika Mr. P-nya kujepit dengan Miss V-ku. 
 
Ketika Mr. P-nya memasuki Miss V-ku. 
Ketika Mr. P-nya keluar dari Miss V-ku. 
 
Dia menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur dengan cepat sekali. Hingga 
aku berteriak makin keras dan makin cepat saja. Apalagi dia semakin keras 
meremas-remas pantatku. 
 
Aku benar-benar merasakan Mr. P-nya, sehingga aku sulit menuliskannya dengan 
kata-kata. 
Hingga suatu saat aku merasakan tubuhku mendadak "aneh".... 
Dan mungkin inilah yang disebut dengan orgasme bagi seorang cewek!!!!. 
Dan pada saat itu, aku tiba-tiba merasakan.... 
Yah... suatu semburan hangat dari Mr. P-nya, 
Dan pasti itu air maninya... 
Dia... dia... telah mencapai orgasme.. 
Tepat pada saat aku juga mengalami orgasme...  
Satu kali... dua kali... tiga kali... empat kali... 
Makin lama makin berkurang saya semprotnya... 
Dan ketika mencapai hitungan kedelapan kalinya... 
Semprotan itu sudah kecil.... 
Dan semprotan yang kesembilan tidak ada semprotannya. Yang ada hanyalah 
hangatnya air mani yang di keluarkan. 
Dan kemudian dia dengan pelan-pelan menurunkan kedua kakiku. 
Dan dengan lembut dia mengulum bibirku sesaat, sebelum dia membisikkan sebuah 
kalimat di telingaku. 
"Tak usah kuatir, tenang saja, aku sudah siapkan obat anti hamil untukmu. Kujamin 
tidak akan ada hamil-hamilan" katanya. 
 
Dan akupun diam saja ketika dia mulai satu persatu mengenakan pakaian dalamku 
dan dia memberikanku sebuah baju baru yang akan aku coba tadi di kamar pas.  
 
Dan ketika aku lihat jam bahwa jam telah menunjukkan telah hampir pukul 01:00. 
Dan ketika dia mulai memakai kembali pakaiannya, dan mulai menuntunku keluar 
dari butik milikinya itu, dan ketika di membukakan pintu mobilnya. 
 
Kami makan di restoran buka 24 jam dan ketika aku tiba di rumahnya, yang sangat 
besar -walaupun tidak berada di kompleks perumahan elite, dekat dengan salah satu 
universitas swasta terkemuka juga, yang sering menjadi langganan banjir-, tepat 
sekitar pukul 03:15, bertepatan dengan adik ceweknya yang baru pulang dari 
diskotik ternama yang ada di pertokoan yang dulunya dikenal banyak hantunya. 
 
Aku melihat adik ceweknya itu -namanya Lisa, juga cantik, berambut pendek 
sebahu, dan dipotong shaggy, tingginya hampir sama denganku Cuma lebih pendek 
sedikit jadi sekitar 168 cm-an dan beratnya sekitar 48-an kg dan wajah yang halus 
dan kulit yang putih bersih dan dandanan yang tidak menor, dia tampak anggun dan 
terlihat sekali cantiknya, dia memakai pakaian super ketat dan sebagian terbuka, 
sehingga terlihat lekuk-lekuk Tubuhnya dan bau harum Tubuhnya yang bercampur 
dengan bau rokok hingga ke rambut-rambutnya, dengan rok pendek, sehingga aku 
perkirakan kalau dia duduk, atau jongkok pasti kelihatan celana dalamnya, sehingga 
super seksi sekali- aku benar-benar kagum padanya hingga aku terbengong ketika 
Budi memberiku sebutir obat dan satu buah gelas air putih dan kemudian 
memperkenalkan kami berdua, dan memintanya untuk mengajakku mandi, dan dia 
setuju. 
 
Akhirnya aku dan Lisa masuk ke sebuah kamar yang besar juga, dan dia tanpa 
malu-malu segera berbugil ria dan segera masuk kekamar mandi, menyalakan bath 
tub, menaburkan sabun mandi, dan wangi-wangian lainnya, dan segera 
memanggilku. 
 
Akhirnya aku bugil juga dan masuk ke dalam bath tub, sehingga bath tub itu kamu 
isi berdua.  
Dan tiba-tiba aku kaget, ketika, dia tiba-tiba menciumku dan.... Aku tersadar DIA 
LESBI..... 
Tapi sebelum aku sempat berpikir lainnya, dia segera mengulum bibirku dan segera 
kubalas dengan mengulum lidahnya juga. 
 
Akhirnya aku terseret dalam nafsu yang dibangkitkan olehnya. 
Akhirnya aku pun bercumbu dengan Lisa, Maka... 
Aku meremas susunya Lisa dan dia membalas dengan meremas pulas susuku. Dan 

ketika dia mulai menjilati tubuhku dan aku menikmatinya pula. Dan ketika dia mulai 
menjilati Miss V-ku dan aku mengelus- ngelus kepalanya. 
 
Dan ketika aku balas menjilati susunya dan dia mengelus-ngelus punggungku. Oh, 
ternyata aku tidak hanya bisa melayani kaum cowok tetapi juga kaum cewek. 
"Ahhhhh...wahhh...wahhh...wahhh..." 
Aku mengerang kenikmatan ketika, tanpa aku sadari sebuah jarinya telah memasuki 
Miss V-ku dan dia memutar-mutarkan jarinya itu. 
 
Aku benar-benar menikmati semua itu hingga aku lupa daratan. Hingga akhirnya 
kami keluar dari bath tub dan bergulung-gulung di lantai kamar mandinya yang luas 
itu, kami seperti sepasang kekasih, tetapi sebenarnya kami bukanlah sepasang 
kekasih tetapi sepasang cewek  
yang menyalurkan nafsunya. 
Kami berciuman dan mengulum lidah. 
Saling meremas susu. 
Saling mengulum susu. 
Saling menjilati Miss V. 
Saling menjilati telinga. 
Saling menjilati leher. 
Saling menjilati tubuh yang lainnya. 
 
Sampai terdengar ayam jago berkokok, dan kami lanjutkan di ranjang Lisa, sambil 
ternyata adegan kami dilihat oleh Kakaknya Budi, hingga akhirnya kami merasakan 
tubuh kami menjadi aneh dan kami menyadari bahwa kami telah mencapai orgasme, 
walaupun kami hanya memasuki dengan tangan saja, dan saling meraba-raba, 
mengulum dan menjilati satu sama lainnya ternyata kami bisa mencapai orgasme 
dan akhirnya kami tidur dalam keadaan bugil diranjang Lisa. 
 
Teng ...teng...teng...teng...teng...teng...teng...teng...teng...teng... Jam telah 
berdentang sebanyak sepuluh kali, dan singkat kata akupun berpisah dengan Lisa, 
dan aku diantar oleh Budi ke kosku. 
 
Rekan pembaca, kejadian ini adalah kejadian paling gila uang aku lakukan. 
Bayangkan dalam waktu kurang dari hitungan jari pertemuan dengan Budi, aku telah 
melakukan "malam pertama" dengan cowok dan cewek, malam itu aku telah menjadi 
BISEX. 
 
Aku belum mengenalnya kurang dari sebulan, bertemu dan berpergian belum dari 
sepuluh kali, belum resmi berpacaran, belum resmi bertunangan, belum resmi 
menikah, tetapi aku telah melakukan "malam pertama", lebih-lebih dengan adiknya 
yang cewek itu. 
 
Walaupun selama ini aku sering keluar malam dan minum narkoba bersama- sama 
dengan teman cowokku tapi aku belum sekalipun berhubungan badan dengan teman 
cowok-cowokku itu, walaupun jujur saja mereka sering mencobanya dengan 
berbagai cara, tetapi aku selalu bisa menolak dan menghindar. 
 
Karena aku yakin mereka bukanlah jodohku, dan mereka bukanlah tipeku. Dengan 
Budi, kini aku telah resmi berpacaran, dan aku yakin dialah jodohku. 
 
Saat ini aku telah tinggal serumah-bahkan seranjang dengan Budi, Budi yang kaya 
raya dirumahnya tersebut hanya tinggal Budi dan adiknya Lisa, karena orangtuanya 
pebisnis dan lebih banyak tinggal di Hongkong daripada di Surabaya. Budi di 
Indonesia diserahi urusan bisnisnya yang ada di Indonesia. 
 
Kebutuhan hidupku sehari-hari-jasmani dan rohani- telah dipenuhi dengan baik oleh 
Budi. Sekarang aku telah meninggalkan teman cowok-cowokku itu, karena kini kami 
bertiga-aku, Budi dan Lisa- kalau keluar malam sering bertiga, minum narkoba 
bersama, dan kami sering melewati malam bersama. 
 
Terus terang saja, selain aku bercinta dengan Budi aku juga bercinta dengan adiknya 
Lisa. Orang tuaku tidak tahu bagaimana kehidupanku di Surabaya. Tapi karena aku 
  telah mendapatkan pacar yang kaya, tentunya mereka akan setuju.
 

Tidak ada komentar: